7 Hal yang Harus Kamu Pahami Tentang Skripsi

Siapa yang tidak asing dengan kata skripsi?
Semua orang yang berkuliah bahkan yang tidak berkuliahpun sangat familiar dengan karya ilmiah yang satu ini.
Seringkali kata ini menjadi pertanyaan tetangga sekitar untuk kita yang sedang berkuliah di semester akhir.
“Lagi skripsian ya? Kapan selesainya?”
“Udah sampai bab berapa?”
“Belum selesai ya skripsiannya?”
Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang terkadang membuat kita insecure, kesal, dan down ketika berproses mengerjakan skripsi.
Sebenarnya, apa sih skripsi itu? Mengapa kata itu terdengar sangat horor bagi sebagian orang terutama mahasiswa semester akhir?
Dilansir dari deepublish.com, skripsi adalah karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademiknya.
Lebih tepatnya, skripsi merupakan syarat kelulusan akademik untuk mahasiswa S1.
Karena skripsi merupakan karya ilmiah, maka dalam penyusunan skripsi harus memenuhi kredibilitas dan tujuan yang jelas, serta menggunakan metode ilmiah yang sesuai, yang tentunya hal tersebut tidak semudah yang dibayangkan. Selain hal tersebut, berikut fakta-fakta lain dari skripsi:
1. Dapat diambil ketika semester 7
Buat para mahasiswa baru yang bertanya-tanya, kapan bisa mulai skripsian? bisakah begitu masuk kuliah kita menentukan judul skripsi? Sabar dulu ya.
Karena skripsi hanya dapat diambil ketika kalian menginjak semester 7.
Untuk dapat mengambil mata kuliah skripsi, kamu mesti memenuhi berbagai persyaratan akademik yang ditawarkan oleh kampus, seperti menyelesaikan SKS sebanyak minimal 143, lulus ujian komprehensif, dan sebagainya tergantung masing-masing aturan dari kampus.
Selain itu, skripsi yang akan kamu tulis nggak akan melenceng jauh-jauh dari keilmuan yang kamu dapatkan selama berkuliah. Sehingga kamu mesti mengambilnya di semester 7, yang mana pada semester tersebut beban mata kuliah sudah sedikit.
2. Skripsi itu Nggak Sebentar
Menulis skripsi perlu memperhatikan langkah-langkah yang sistematis dan menentukan metodologi yang tepat.
Langkah pertama diawali dengan penentuan judul skripsi.
Penentuan judul skripsi akan berpengaruh terhadap langkah-langkah dalam menyusun skripsi, menentukan tujuan, membuat teori, menentukan metodologi, hingga turun ke lapangan sebagai peneliti.
Selain itu, kamu perlu melewati proses-proses seperti seminar proposal jika skripsimu sudah sampai di tahap bab 3, kemudian seminar hasil ketika skripsi sudah mendapatkan data di bab 4, dan sidang skripsi jika kamu sudah menyelesaikan skripsi dari bab 1-5.
Mesti bersabar ya untuk melalui tahapan ini semua.
3. Dosen Pembimbing dengan Karakter yang Beragam
Sudah menjadi prosedur program studi untuk menetapkan dosen pembimbing untuk mahasiswa dalam pengerjakan proses skripsi.
Setelah pengajuan judul diterima oleh program studi, selanjutnya program studi akan mencarikan dosen pembimbing untuk membimbing kamu dalam pengerjaan proses skripsi.
Di sinilah, mental kamu mulai diuji.
Karena setiap dosen yang ada di jurusanmu mempunyai karakter yang berbeda, sehingga berpengaruh juga terhadap proses kamu selama menjalani bimbingan.
Tapi tenang, selama dosen kamu masih dapat dihubungi untuk meminta bimbingan dan tidak melanggar aturan dalam proses bimbingan, kamu tidak perlu gegabah untuk mengganti dosen pembimbing kepada program studi.
4. Revisian jadi Hal Wajar
Selain mendapatkan bimbingan dari dosen pembimbing, tentunya kamu juga akan mendapatkan revisi dari dosen pembimbingmu saat bimbingan.
Terdengar menyebalkan, namun revisi sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan kredibilitas skripsimu saat hendak diujikan.
Jadi tetap dengarkan setiap saran dosen pembimbingmu dan teruslah berdiskusi dengan beliau ya.
5. Ruang Sidang Menegangkan
Ruang sidang mendadak menjadi ruang penuh mistis ketika kamu dipanggil untuk mempresentasikan skripsi kamu.
Meskipun sudah terpasang pendingin yang cukup, namun tetap saja tubuh dan kepalamu akan terasa panas.
Tapi tenang saja ya, di balik kesulitan ada kemudahan. Kamu hanya perlu rileks dan mempersiapkan semua hal sebelum menghadapi ujian skripsi di ruang sidang.
6. Dosen Penguji yang Selalu Mengajukan Pertanyaan Menjebak
Tidak hanya menghadapi dosen pembimbing dengan karakter yang unik, kini kamu akan berhadapan dengan dosen penguji skripsi yang juga memiliki segudang pertanyaan ketika kamu ujian skripsi
Pertanyaan yang diajukan pun beragam mulai dari seputar topik skripsi yang kamu bahas, hingga topik-topik random yang tidak jauh-jauh dari mata kuliah yang telah kamu ambil.
Dosen penguji hanya ingin memastikan bahwa skripsi kamu memang buatanmu sendiri.
Jadi pelajari kembali skripsi kamu sebelum sidang dan jawablah pertanyaan mereka sesuai dengan yang kamu pelajari.
Jika pertanyaan dosen penguji dirasa melenceng dari rumpun keilmuan dan skripsi kamu, kamu juga boleh kok untuk menolaknya secara halus.
7. Setelah Sidang Masih Revisian
Sidang skripsi bukan akhir dari perjalanan skripsi kamu ya, melainkan pembahasan hasil dari rangkaian penelitian kamu di lapangan.
Sehingga, setelah sidang pun kamu akan mendapatkan revisi dari penguji kamu.
Revisi ini perlu dikerjakan segera ya, mengingat revisi skripsi akan menjadi salah satu syarat untuk mendaftar yudisium dan wisuda.
Bahkan banyak kampus yang memberikan syarat agar mahasiswa mengunggah artikel ke jurnal sebagai salah satu syarat untuk mengikuti wisuda.
Jadi, pastikan kamu menyelesaikan segera revisian skripsimu ya sebelum dapat mengikuti wisuda.
Nah 7 hal tadi yang harus kamu ketahui tentang skripsi. Skripsi bukan lagi menjadi momok yang menakutkan kalau kamu menikmati segala prosesnya.
Ingat ya, skripsi yang baik bukan skripsi yang sempurna. Melainkan skripsi yang baik merupakan skripsi yang selesai.