Ketahui Cara Menulis Footnote dan Istilahnya pada Karya Ilmiah
Karya tulis menjadi “makanan” wajib para mahasiswa yang sedang menempuh bangku perkuliahan, baik berupa makalah, karya ilmiah, sampai tugas akhir skripsi, tesis, atau disertasi yang digunakan sebagai syarat kelulusan.
Membuat karya tulis tidak semata-mata hanya menulis ide pikiran sendiri. Kita juga memerlukan penguatan pemikiran dari orang lain di bidang keahlian yang sama dengan cara mengutip, supaya hasil karya tulis kita hasilkan menjadi kredibel.
Tetapi, kita tidak dapat sembarangan mengutip karya milik orang lain dan mengklaimnya menjadi tulisan kita, walau sebaris. Sebab kegiatan tersebut dapat memicu pelanggaran hak cipta yang mengancam karir seorang mahasiswa di kampus.
Untuk itu, perlu adanya bukti atau tanda ketika hendak mengutip karya ilmiah milik orang lain dalam tulisan kita, dengan membubuhkan sitasi.
Secara umum, sitasi dibagi menjadi tiga macam, antara lain; footnote (catatan kaki), bodynote (catatan di sisi/dalam teks), dan endnote (catatan di akhir teks).
Nah kali ini kita akan terlebih dahulu mengetahui salah satu sitasi yaitu catatan kaki atau footnote.
Pengertian dan Cara Menulis Footnote
Catatan kaki atau footnote merupakan sebuah informasi tambahan yang ditulis di bagian bawah kalimat digunakan untuk mencantumkan identitas sumber rujukan yang dikutip.
Cara membubuhkan catatan kaki di Microsoft Word pertama-tama arahkan kursor pada akhir kalimat yang hendak dibubuhi oleh catatan kaki.

Kemudian arahkan kursor pada menu References pada bar Microsoft Word. Kemudian klik Insert Footnote.

Setelah itu, nomor catatan kaki akan muncul di akhir kalimat dan di bawah dokumen.

Istilah-istilah pada Footnote
Catatan kaki mempunyai istilah-istilah dan fungsinya dalam karya ilmiah. Berikut berbagai istilah sekaligus fungsi pada catatan kaki:
1. Ibid
Berasal dari bahasa latin “ibidem” yang berarti tempat yang sama. Sesuai dengan namanya, Ibid digunakan jika kutipan yang diambil berasal dari rujukan yang sama sumbernya dengan kutipan pada kalimat selanjutnya. Adapun aturan penggunaan Ibid antara lain:
- Ibid tidak dipakai apabila ada catatan kaki dari sumber lain yang menyelingi kalimat selanjutnya.
- Jika yang dikutip halaman bukunya masih sama, maka cukup tulis Ibid dengan titik.
- Jika yang dikutip halaman buku yang berbeda, maka format penulisan (Ibid.,halaman.)
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut:

2. Op. Cit
Op. Cit. berasal dari kata Opere Citato yang berarti “pada karya yang telah dikutip”. Op. Cit. digunakan ketika hendak mengutip sumber yang sama yang telah disebutkan sebelumnya, namun sempat diselingi oleh sumber lain.
Adapun aturan penggunaan Op.Cit. sebagai berikut:
- Op.Cit. digunakan untuk mengutip sumber sebelumnya yang sama namun diselingi oleh sumber lain.
- Halaman buku yang dikutip harus berbeda.
- Format penulisan: Nama Pengarang, Op.Cit., nomor halaman,
- Jika memakai buku dengan judul berbeda dengan nama pengarang yang sama, setelah nama harus diikuti judul bukunya.
Contoh penulisannya sebagai berikut:

3. Loc. Cit
Loc. Cit. atau Loco Citato mempunyai teknis yang sama dengan Op. Cit., namun digunakan untuk memberi ketentuan halaman yang dikutip sama dengan kutipan sebelumnya.
Aturan pemakaiannya antara lain:
- Loc. Cit., digunakan untuk mengutip sumber sebelumnya yang sama namun diselingi oleh sumber lain.
- Halaman yang dikutip harus sama.
- Tidak perlu memakai nomor halaman ketika menggunakannya, karena nomor halamannya sama.
- Jika memakai buku dengan judul berbeda dengan nama pengarang yang sama, setelah nama harus diikuti judul bukunya.
Berikut contoh penggunaan Loc. Cit.:

Kemudian perlu digarisbawahi, penggunaan catatan kaki mungkin akan berbeda di setiap institusi. Jadi, pastikan untuk membaca buku pedoman yang disediakan oleh masing-masing institusi sebelum menggunakan catatan kaki.
Nah itu tadi cara menulis footnote dan istilah-istilah pada footnote beserta fungsi-fungsinya untuk membantu kamu menciptkan karya ilmiah. Dengan ini, karyamu akan semakin orisinil dan kredibel untuk dipertanggungjawabkan.