Mengkomersilkan Hobi Fotografi
Seni fotografi adalah seni melukis menggunakan cahaya. Dalam pengertian paling umum, fotografi juga diartikan sebagai wujud merekam realitas. Asumsi masyarakat luas menganggap fotografi hanya sebagai dokumentasi dan arsip semata, seakan-akan dibantahkan oleh perkembangan pesat di teknologi.
Kegiatan fotografi saat ini tidak hanya didominasi oleh juru kamera media massa atau para fotografer profesional, tetapi telah menjelma menjadi bagian fashion and lifestyle di kalangan anak muda. Di Jakarta misalnya, jumlah komunitas pehobi seni memotret terus meroket selama beberapa tahun belakangan. Peningkatan peminat fotografi dikalangan pemuda ini memunculkan istilah baru yang disebut “Everybody’s a photographer” (semua orang adalah fotografer). Istilah tersebut bermula dari sebagian kalangan yang skeptis dengan maraknya komunitas fotografi yang tak jarang anggotanya kurang paham teknik memotret yang tepat. Mereka beranggapan bahwa siapa saja dapat menjadi fotografer hanya dengan bermodalkan kamera Digital Single-Lens Reflect (DSLR).
Dunia fotografi menjadi tren hobi sekaligus hiburan santai di kalangan anak muda. Bahkan ada yang menjadikannya sebagai sumber penghasilan. Tak jarang beberapa dari mereka menggantungkan hidupnya di dunia fotografi. Fotografi tidak sekadar hobi yang memberikan penyegaran bagi setiap penikmatnya untuk menghilangkan kepenatan dari sela-sela aktifitas sehari-hari. Dengan fotografi setiap penikmatnya akan menemukan lokasi-lokasi dengan view indah yang memanjakkan mata. Dimana pada akhirnya setiap foto yang diambil memiliki daya jual yang tinggi.
Fotografi membawa setiap penikmatnya untuk melakukan aktifitas traveling ke berbagai destinasi wisata. Itulah uniknya fotografi. Beberapa dari anda mungkin mengetahui fotografi hanya sekedar ambil gambar saja. Namun tidak demikian. Fotografi merupakan sebuah seni pengambilan objek yang menghasilkan suatu gambar yang penuh akan makna dan menghasilkan estetika. Jangan salah mengira bahwa fotografi itu hanya sebuah hobi tanpa menghasilkan.
Hal yang banyak diketahui orang akan fotografi itu hanya digunakan ketika ada acara tertentu saja. Seperti pernikahan, forum silaturahmi, diskusi publik, seminar dan sebagainya. Namun jika diulik lebih dalam lagi ternyata setiap gambar yang dihasilkan oleh fotografer atau bahkan anda yang tidak memiliki keahlian di bidang fotografi tapi mempunyai foto hasil jepretan bisa menghasilkan pundi-pundi uang.
Dengan hadirnya teknologi yang begitu pesat perkembangannya ini ternyata memberikan ruang tak terduga untuk para penikmat fotografi. Ada beberapa platform digital yang menjadi wadah untuk para fotografer dengan para kolektor foto atau gambar penuh makna. Hobi anda disini diubah menjadi penghasilan. Terlebih dengan insight yang luar biasa dari media sosial. Salah satunya platform Instagram, yang banyak dioptimalkan oleh beberapa penggunanya untuk unjuk skill fotografinya.
Bila memiliki hobi fotografi dan menyelaminya lebih dalam, ada sejumlah profesi bisa digeluti di ranah profesional, terlebih semakin meningkatnya permintaan di bidang visual. Menariknya, karena fotografi mengutamakan skill dan hasil foto, bagi mahasiswa, apapun jurusan yang diambil, selama memiliki portfolio yang disukai banyak orang, maka karier dalam dunia fotografi sangat mungkin akan terus berkembang. Hanya saja, memang memerlukan modal awal, yakni kamera dengan hasil profesional, memahami teknik fotografi, serta jaringan pertemanan yang luas untuk mempromosikan keahlian kamu (bisa melalui komunitas). Kamu juga perlu memiliki wadah untuk memperlihatkan hasil portfolio, bisa melalui website atau blog pribadi maupun media sosial. Dengan begitu, bukan tak mungkin bila hobi fotografi dapat bertransformasi menjadi profesi.